Rabu, 27 Agustus 2014

Sinkronis Transmisi Data

Pada proses transmisi data diperlukan
pengaturan waktu transmisi dengan suatu mekanisme sinkronisasi antara pemancar (transmitter) dan penerima (receiver).
Mekanisme ini dilakukan dengan
menggunakan suatu pembangkitan pulsa clock sehingga dikenal dengan
sinkronisasi clock.
Ada 3 mode sinkronisasi transmisi data
yaitu mode Asinkron, Sinkron dan
Isokron.

1. ASINKRON (Asynchronous)
Pada mode transmisi asinkron data
ditransmisikan per karakter dengan
ukuran 5-8 bit. Pengaturan hanya
dibutuhkan untuk pemeliharaan dalam
lingkup yang terbatas pada karakter. Dan sinkronisasi ulang akan dilakukan pada setiap karakter.
Transmisi asinkron mempunyai perilaku
sebagai berikut :
a)Dalam sebuah aliran (stream) terus
menerus, interval di antara karakter
adalah seragam
b)Dalam ststus istirahat, penerima
memandang sebagai transisi 1 ke 0
c)Kemudian memandang sampel-sampel karakter berikutnya sebagai transmisi dengan interval 7 (panjang karakter)
d)Kemudian memandang sampel-sampel karakter berikutnya sebagai transmisi 1 ke 0
e)Sederhana
f)Murah
g)Terjadi overhead (bit tambahan diluar
data) pada 2 atau 3 bit per karakter
h)Baik digunakan untuk data dengan
ukuran gap yang kecil.

2. SINKRON (Synchronous)
Didalam transmisi sinkron, karakter data dibungkus dalam suatu blok. Setiap block karakter selalu didahului
dengan satu atau lebih "sync" (synchronous) bytes. Mesin
penerima akan mendengar sinyal/isyarat yang berasal dari byte ini.
Jika benar hal itu merupakan isyarat,
penerima akan memulai membaca
karakter-karakter yang terdapat didalam blok. Setelah satu blok diselesaikan, penerima akan melanjutkan "pendengarannya" terhadap syn-byte berikut.
Transmisi syncronous bisa dimungkinkan dengan adanya "buffer" yang terdapat didalam terminal dan berfungsi untuk menyimpan blok karakter . Begitu buffer yang ada terisi, maka seluruh karakter yang ada didalam buffer tersebut akan segera dikirim melalui line yang ada menuju komputer.
Terdapat 2 metode transmisi sinkron
yaitu dengan Sinkronisasi Level Bit dan Sinkronisasi Level Blok.
Pada Sinkronisasi Level Bit :
-Blok data ditransmisikan tanpa bit start atau stop
-Clock harus disinkronkan
-Bisa menggunakan jalur clock yang
terpisah
-Bagus pada jarak dekat
-Subject to impairments
-Sinyal clock dapat digabung kedalam
data
-Digunakan misal pada Manchester
encoding dan dengan Frekuensi Carrier (analog)

Dan Sinkronisasi pada level blok yang
dibutuhkan untuk mengindikasikan awal dan akhir blok :
Dengan menggunakan “preamble” dan“postamble”, cara ini Lebih efisien daripada asinkron karena jumlah bit overhead lebih rendah.
Contoh deretan character SYN (hex 16);
block patern 11111111 mengakhiri (end) pada 11111110

3. ISOKRON (Isochronous)
Mode transmisi ini merupakan kombinasi asinkron dan sinkron.
Disini overhead terdiri atas bit-bit Start-Stop bit ditambah Start-Stop flag.
Digunakan pada jalur transmisi paralel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar